Saat bingung mulai menggerayangi otak ku
Ia menelanjangi logika ku
Hati pun mulai bicara dengan bijak
"Aku sayang kamu, karena kamu telah curang mencuri logika ku
-Arfyana Citra R-
Sabtu, 28 September 2013
JARAK
Surya mulai menghangatkan dahan. Dan aku masih berusaha meninju mimpi agar sampai ke Tuhan. Hari ini terakhir kita bertemu, maka kutarik paksa waktu, hingga ia melonggarkan sekat detik. Satu menit menjadi 600 detik teruntuk aku. Beberapa jam lagi kau pergi mengemis ilmu, aku pun merajut rindu. Tak pernah aku merasakan sakit semanis ini, saat kurajut indah di hati.
Kutali-pitakan kamu di hidupku. Walaupun jarak mulai menindas kita, kalau kita bersatu jarak pun terkapar kaku. Tak lama lagi, jarak mengibarkan bendera putih dan giliran kita yang menodongkan senjata.
-Arfyana Citra R-
Kutali-pitakan kamu di hidupku. Walaupun jarak mulai menindas kita, kalau kita bersatu jarak pun terkapar kaku. Tak lama lagi, jarak mengibarkan bendera putih dan giliran kita yang menodongkan senjata.
-Arfyana Citra R-
Senja & Malam ku
Langit hampir terbenam, tapi awan masih merantau. Menyisakan tawa dalam lantunan sinar yang hampir padam. Aku meringkuk sendiri, melagukan semua sepi. Kuharap diantara benda mati, akulah yang paling mati. Ini bukan hanya sekedar bertahan. Tapi melawan keraguan yang semakin meradang. Aku hanya terlalu sulit memilih rasa diantara bisunya kata. Walaupun hidupku bukan hidupmu, tapi hidupmu adalah hidupku.
Saat ku tahan rasa sial agar terus terjaga, semua anggota tubuh mulai berdemo tak kunjung reda. Aku pun meredup tenggelam memejam.
Aku terbangun saat angin tak lagi menari, rasi bintang bubar berpesta. Dan kau tetap tak disini.
-Arfyana Citra R-
Langganan:
Komentar (Atom)