Rabu, 25 Desember 2013

Penari

Kulihat
Penonton berjiwa kering kerontang
Haus hiburan.
Kudengar.
Orkes gamelan dan sinden menyatu lembut
Menari bahagia dalam gelombang simfoni
Menyerukan suaranya menembus hati 
Kurasa
Berat pusaka diatas pundak  
Perihnya mahkota emas menggores kulit kepala
Naluri bergoyang beriring bersama
Kupersembahkan
Hentakan tajam melenturkan jari bertulang
Lupakan goresan aspal di kaki telanjang
Menghipnotis seribu pandang
Sorak-sorai seribu manusia menggelegar
Didihkan puing-puing tenaga yang habis kuberikan.
-Arfyana Citra Rahayu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar