Kulihat
Penonton berjiwa kering kerontang
Haus hiburan.
Kudengar.
Orkes gamelan dan sinden menyatu lembut
Menari bahagia dalam gelombang simfoni
Menyerukan suaranya menembus hati
Kurasa
Berat pusaka diatas pundak
Perihnya mahkota emas menggores kulit kepala
Naluri bergoyang beriring bersama
Kupersembahkan
Hentakan tajam melenturkan jari bertulang
Lupakan goresan aspal di kaki telanjang
Menghipnotis seribu pandang
Sorak-sorai seribu manusia menggelegar
Didihkan puing-puing tenaga yang habis kuberikan.
-Arfyana Citra Rahayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar