Pergi dan kau hilang, melainkan aku di sini menghukum nasib yang tak lagi baik-baik. Tiadalah aku dengan terpaksa hendak mencerca dengan doa. Merangkak pun aku meraba tanah, mencari di mana cinta katanya bernorma.
Apabila salah aku minta kebenaran tapi apalah, ku jatuhkan jua lagi hati. Aku sudah bilang "Siapkah dengan lidah ini ku terima jantung itu untuk ku satukan?"
Tapi hanya karena orang-orang bilang "kepastian" satu kunci cinta, maka ku bongkar hati coba memasang lagi dengan niat hendak kamu juga.
Salah langkah lagi ku dibuatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar