Jumat, 23 Mei 2014

Awal Baru Indah untuk Seorang "Aku"

Saat lagi kurasakan sulitnya menapaki esok, selalu ada dia yang muncul di tiap aku yang terseok. Entah ia utusan, atau hanya seorang hamba. Selalu ia yang datang saat malam ku pekat. Mulai hari itu, saat semua mulai gelap karena diri merasa di siakan, aku meraba kemana aku harus berjalan. Terus terus terus aku pasang hati untuk meneropong kapan aku sampai akhir. Satu waktu aku diizinkan Tuhan berbicara dengan hati, aku merasakan pejam semakin gelap.
Esok itu, lagi ku harus pergi menerjang waktu untuk terus hidup dan menyiapkan bekal ujian nanti. Aku selalu memilih kursi terdepan.Agar tak lagi aku sulit mengerti apa yang disampaikan. Setelah berdoa pagi dan memohon kemudahan dalam menggali ilmu, aku dapatkan satu tas yang tak pernah asing duduk anteng disebelah kursiku. 'Mungkin kebetulan,' kataku dalam hati. 
Sampai hari-hari terus berlanjut, selalu ia yang menyodorkan jemari dan mengangkatku ke sebuah cahaya yang sudah lama tidak ku lihat.  
Setelah ujian  dilewati, ia datang dan mulailah sebuah percakapan sederhana dalam perpustakan. 
Tapi entah kenapa, percakapan itu mulai membahas "siapa suka dengan siapa". Aku mulai terpojok dengan hati yang akhirnya jujur.
Tiba-tiba satu kata muncul dari nya "Kamu mau jadi pacarku?" 
-16 Mei 2014-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar