Esok itu, lagi ku harus pergi menerjang waktu untuk terus hidup dan menyiapkan bekal ujian nanti. Aku selalu memilih kursi terdepan.Agar tak lagi aku sulit mengerti apa yang disampaikan. Setelah berdoa pagi dan memohon kemudahan dalam menggali ilmu, aku dapatkan satu tas yang tak pernah asing duduk anteng disebelah kursiku. 'Mungkin kebetulan,' kataku dalam hati.
Sampai hari-hari terus berlanjut, selalu ia yang menyodorkan jemari dan mengangkatku ke sebuah cahaya yang sudah lama tidak ku lihat.
Setelah ujian dilewati, ia datang dan mulailah sebuah percakapan sederhana dalam perpustakan.
Tapi entah kenapa, percakapan itu mulai membahas "siapa suka dengan siapa". Aku mulai terpojok dengan hati yang akhirnya jujur.
Tiba-tiba satu kata muncul dari nya "Kamu mau jadi pacarku?"
-16 Mei 2014-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar