Aku berharap, aku bintang tatkala punya seberkas sinar sendiri untukmu yang sepi.
Ternyata aku. aku bulan yang mengelilingi kehidupan meminta cahaya dari yang lain.
Aku berharap, aku langkah simfoni yang memejamkan mata dan meneduhkanmu yang lara.
Ternyata aku, aku garis yang berbaris rapi di antara 1 dan 2 tanpa suara.
Aku berharap aku, aku tanah yang melahirkan cinta dan kehidupan untukmu.
Ternyata aku, aku hanya hujan yang tak jelas menyerbu alam, mengagetkan mereka dengan kilat dan suara hebat.
Ternyata aku, aku hanyalah kumpulan monad yang hanya membantu merangkai indah kehidupanmu.
-Arfyana Citra Rahayu-
(dari sajak lama yang ditemukan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar