Minggu, 23 Agustus 2015

Ibadah Bukan Hanya

Ibadah bukan hanya perihal kita menengadahkan tangan, mengaitkan jari-jemari, maupun bersimpuh untuk merapal kalimat yang disucikan.

Ibadah bukan hanya menjadi ritual yang dilakukan guna meluruhkan kewajiban sebagai hamba, ataupun pelampiasan kesengsaraan. 

Ibadah bukan hanya duduk diam memamerkan telinga yang seolah-olah mendengar tapi terkunci.

Melainkan ibadah adalah sarana untuk mencari sinar yang dapat menuntun hamba dalam kegelapan fana yang menyesatkan jiwa. 

Oase yang menyuburkan jiwa di tengah keringnya dusta yang dilontarkan dunia yang mana akan menyedot segala kebajikan. 

Karena dalam setiap apapun bentuk ibadah adalah mencari  ketenangan dan segala bentuk kebaikan, bukan kesengsaraan dan ketidakacuhan Tuhan pada hambanya. 
-Arfyana Citra R-


Kegelapan dan Terang

Aku telah lewat dari masa saat kegelapan betah mengungsi di dalam pori-pori hidup.
Meskipun lewat, aku hanya lewat, belum membasminya karena kegelapan tak dapat dilenyapkan layaknya hama yang hidup dalam celah kulit kepala wanita desa.

Kegelapan dan terang merupakan hal yang saling melengkapi, sehingga tak akan ada yang dapat mengubur keduanya atau salah satunya dalam liang tanah.

Sesungguhnya kegelapan itu masih membayang di pundakku, menggelayut tapi masih kalut dan mengumpat karena sinarmu.

-Arfyana Citra R-

Seseorang

Bayangku sudah menjadi cahaya yang sudi menuntun langkahmu ke jalan yang mungkin sudah Tuhan takdirkan. 
Untuk kita.
Baik yang akan menuju akhir maupun awal baru nanti.
Aku memang bukan cenayang yang tahu menahu soal masa yang wujudnya masih kabur layaknya kabut di atas paku bumi, melainkan aku hanya seseorang yang yakin bahwa kita bisa bersatu guna memangkas kesedihan dan kesepian. 
-Arfyana Citra R-