Air mata menjelma menjadi sajak yang berteriak-teriak kepada
jarak
Dekatkan aku!
Aku berlari
Melompat
Lalu terjatuh
Dekatkan aku!
Aku berdiri
Berlari
Lalu melompat
Dan terjatuh
Aku ingin dekat
dengan-Mu!
Aku diam
Tenggelam
Mulai fajar hingga temaram
Jiwaku karam
Dia yang katanya Maha Mendengar hanya diam
Domba-domba yang kehilangan arah bisa berteriak lalu
ditemukan tuannya
Tapi aku, manusia yang katanya mahluk paling sempurna tidak diriasaukan
apalagi di rasa kehadirannya
Sampai dalam diam yang panjang
Aku tak lagi berteriak pada jarak atau pada-Nya
Hanya bisa menangis mengadu sepi
Mengais sisa-sisa rasa yang pernah kupendam hanya untuk-Nya
Lalu menerjemahkannya ke dalam bahasa hanya untuk sekadar
bertanya
Tuhan.. Kamu ada di
mana?
-Arfyana Citra R
Tidak ada komentar:
Posting Komentar