Rabu, 25 Desember 2013

Saat peristiwa yang aku takutkan terjadi, semoga aku sudah hilang dari fikiranmu dan kamu bisa lebih bahagia, dan aku sudah pergi lebih jauh dari yang kau bayangkan. 
-Arfyana Citra Rahayu
Setidaknya hari ini aku sudah mencuri huruf dari tangan dan bibirmu.
-Arfyana Citra Rahayu

Sayang

Sayang..
Matahari tak lagi bingar, bulan tak lagi binar.
Dan
Sayang...
Kamu tak lagi menyayangi, aku tak lagi peduli
-Arfyana Citra Rahayu
Kata orang: "Beruntung bagi orang yang punya kamu."
Tapi, mereka serasa tidak punya aku saat mereka dapat.
-Arfyana Citra Rahayu
Aku hanya bayangkan, sekarang aku yang pergi...
-Arfyana Citra Rahayu
Menjadi bunga memang cantik. Tapi, apakah kamu siap menahan saat banyak angin?
-Arfyana Citra Rahayu
Bolehkah aku pinjam satu topeng mu?
Setidaknya kamu masih punya 999 topeng lagi.
-Arfyana Citra Rahayu
10 menit emasku, 600 detik berlianku. Catatan kecil diujung harapan untukmu aku bersungguh-sungguh. "Kau takkan berjalan sendirian."
-Arfyana Citra Rahayu

Penari

Kulihat
Penonton berjiwa kering kerontang
Haus hiburan.
Kudengar.
Orkes gamelan dan sinden menyatu lembut
Menari bahagia dalam gelombang simfoni
Menyerukan suaranya menembus hati 
Kurasa
Berat pusaka diatas pundak  
Perihnya mahkota emas menggores kulit kepala
Naluri bergoyang beriring bersama
Kupersembahkan
Hentakan tajam melenturkan jari bertulang
Lupakan goresan aspal di kaki telanjang
Menghipnotis seribu pandang
Sorak-sorai seribu manusia menggelegar
Didihkan puing-puing tenaga yang habis kuberikan.
-Arfyana Citra Rahayu


Waktu adalah sebuah media yang akan membawa kita ketempat bahagia.
-Arfyana Citra Rahayu
Aku rindu puisi antara kata manis dan keraguan mu.
Tapi tak lagi, dan tak mungkin.
-Arfyana citra Rahayu
Dibalik puisi indah.
Ada perasaan yang berjuang hebat.
-Arfyana Citra Rahayu

Firefly

Imajiku berkata: "Jadilah kunang-kunang yang memberikan cahaya bagi orang yang gelap hidupnya!"


Aku tidak munafik.
Tapi waspada.

Kedua sisiku

Buruk ini wajahku.
Baik ini juga punggungku.
Lihatlah keduanya.
Tanpa nya, aku tak mampu berdiri depan kalian.
-Arfyana Citra Rahayu

Kita

Kita hanya sistem hidup. Dimana kamu disana, aku disini. Serumit nadi melilit tubuhku, dan otak melilit dirinya sendiri.
Kita tak bisa bersama, karena kita bukan untuk mencintai tapi saling melengkapi.
-Arfyana Citra Rahayu

Sabtu, 14 Desember 2013

Lebih baik kau menghujatku , daripada melihat orang tua ku menitikan pisau ke tubuhnya sendiri.
-Arfyana Citra Rahayu-
Ya. Hidup itu sandiwara, dan kau pemain yang hebat. Mengajak penonton untuk melihat kau jatuh ke lubang yang kau gali sendiri.
-Arfyana Citra Rahayu-

Entah

Entah mimpi harus ku hapus, atau ku torehkan pada angin
Entah cita harus ku genggam, atau ku tenggelamkan dalam-dalam
Entah harapan harus ku bungkam, atau ku teriakkan lantang semalaman
Entah aku harus berbisik pada Tuhan, atau ku diam seribu kata
Entah aku yang salah, atau diriku yang semakin salah.
-Arfyana Citra Rahayu-

IZINKAN

Jikalau sekarang hari terakhir aku menyapa
Izinkan aku memutar cakrawala mengulang saat kita merajut rasa. Izinkan aku menyelam kelam walaupun aku pasti karam. izinkan aku menyisir jentik-jentik luka yang kecil tapi dalam. Izinkan aku masuk kedalam hidupmu berulang-ulang sampai hingar bingar membisu dan matahari membatu.
-Arfyana Citra Rahayu-
Aku terlalu bodoh untuk pintar mu
Aku terlalu buruk untuk indah mu
Aku keterlaluan memuja
Kamu keterlaluan menginjak.
-Arfyana Citra Rahayu-
Ku selipkan rindu, diantara jarimu
Berharap Tuhan menghentikan waktu
Kurasakan kau hanya untukku.
-Arfyana Citra Rahayu-

Sabtu, 30 November 2013

Pekat malam gigih hembuskan rindu
Mengikis harapan yang meragu
Akhirnya, aku mati suri dihatimu
-Arfyana Citra R-

Aku terlalu diriku
Dan kau anggap aku berpura-pura.

Melankoli

Selalu ada yang mengisi rongga imaji otak
Seraya simfoni meraba sajak
Setiap detik aku berpijak
Melankoli cintamu menerkam
Menginjak hatiku berjam-jam
Entah sampai kapan diri ini tetap bungkam
Hingga malam tak lagi diam.
-Arfyana Citra R-

Sabtu, 28 September 2013

Saat bingung mulai menggerayangi otak ku
Ia menelanjangi logika ku
Hati pun mulai bicara dengan bijak
"Aku sayang kamu, karena kamu telah curang mencuri logika ku
-Arfyana Citra R-

JARAK

Surya mulai menghangatkan dahan. Dan aku masih berusaha meninju mimpi agar sampai ke Tuhan. Hari ini terakhir kita bertemu, maka kutarik paksa waktu, hingga ia melonggarkan sekat detik. Satu menit menjadi 600 detik teruntuk aku. Beberapa jam lagi kau pergi mengemis ilmu, aku pun merajut rindu. Tak pernah aku merasakan sakit semanis ini, saat kurajut indah di hati.
Kutali-pitakan kamu di hidupku. Walaupun jarak mulai menindas kita, kalau kita bersatu jarak pun terkapar kaku. Tak lama lagi, jarak mengibarkan bendera putih dan giliran kita yang menodongkan senjata.
-Arfyana Citra R-

Senja & Malam ku

Langit hampir terbenam, tapi awan masih merantau. Menyisakan tawa dalam lantunan sinar yang hampir padam. Aku meringkuk sendiri, melagukan semua sepi. Kuharap diantara benda mati, akulah yang paling mati. Ini bukan hanya sekedar bertahan. Tapi melawan keraguan yang semakin meradang. Aku hanya terlalu sulit memilih rasa diantara bisunya kata. Walaupun hidupku bukan hidupmu, tapi hidupmu adalah hidupku. 
Saat ku tahan rasa sial agar terus terjaga, semua anggota tubuh mulai berdemo tak kunjung reda. Aku pun meredup tenggelam memejam.
Aku terbangun saat angin tak lagi menari, rasi bintang bubar berpesta. Dan kau tetap tak disini.
-Arfyana Citra R-
NEGRI
Anjloknya negeri
Mencerminkan betapa busuknya kami
Mempermainkan mimpi
-Arfyana Citra R-
Nyanyikan kerinduan sejarah, mengingatkan aku pada leluhur hijau yang layu. Kini aku menopangnya, mencoba hidup dengan menggenggam. Semua orang melepasnya terkecuali aku.
-Arfyana Citra R-
Suara teriakan, sontak meledakkan semua mimpi. 
Ternyata itu suaraku, yang menghancurkan angan sendiri.
-Arfyana Citra R-
Aku mencium aroma cinta menyengat
Dari tulang rusuk di dadamu
Membangitkan semangat
Menyulut seisi cinta serdadu
Menyuruhnya melumat
Setonggak hati yang merindu
-Arfyana Citra R-
Membaca pesan singkat mu sebelum tidur, membuat otakku kembali cerah. Tanya dinding yang jadi saksi. Tak terasa pipiku memerah, tapi hatiku melemah
-Arfyana Citra R-
Berlutut
Hanya untuk cinta yang luluh dibelakang punggungku
Kaki ku luka
Aku tak pernah jera
Merasakan sakit semakin dekat
Menjerat
Ini aku, yang terlalu sabar diatas tanah
Di tonton batu
Yang tertawa
Saat lihat hatiku mulai menjerit terluka
-Arfyana Citra R-

Kamis, 27 Juni 2013

Pasrah

Terbaring lembah tinggi
Berjalan disaat yang lain berlari
Terpaku pasung kaki
Hati membisu
Diam bak patung
Jiwa berkarat lapuk
Hancur terinjak
Getaran hidup melantun pelan
Dan...
 Hidup ku berhenti sampai disini
-Arfyana Citra R-

Rabu, 26 Juni 2013

Kau & Aku

Waktu pun terulur
Saat jemari terikat
Diri kita mendekat
Lama kelamaan melekat
Darah mulai terangkat
Berlarian menuju otak
Aku terbang tinggi seperti popcorn yang meletak
Tak peduli badanku retak
Karna kutahu, hanya kau yang bisa buatku kembali berdetak.
-Arfyana Citra R-

Kagum

Aku kagum akan dirimu
Bukan karna kau pintar, manis, atau lugu
Tapi karena kau terlalu diam dan kaku
Pasti akan aneh saat kau tahu
Tapi memang ini yang aku rasakan kepadamu
Nafas itu selalu melagu
Melantun sopan, sampai buatku duduk termangu
Kulihat kau duduk meragu
Saat ku ucapkan, maukah kau memelukku?
-Arfyana Citra R-

Mimpi

Aku hanya perempuan yang tidak mampu berdiri.
Kakiku terlalu lumpuh tuk berpijak.
Mataku terlalu lemah tuk melihat.
Dihinggapi senyap malam.
Bibirku terlalu diam tuk bicara.
Hidup seperti bulan di siang hari dan matahari di malam kelam kelabu.
Aku tidak bisa melihat kamu!
Aku tidak bisa berbicara dengan mu!
Aku tidak bisa bersamamu..
Karena aku sedang di alam mimpi.
-Arfyana Citra R.-